Rabu, 01 Oktober 2014

Gua Terbesar di Dunia

Gua terbesar di dunia telah ditemukan di Cina, demikian laporan National Geographic News. Gua yang diberi nama Miao Room, memiliki volume 10,78 juta meter kubik dan baru-baru ini dinyatakan sebagai gua terbesar di dunia.



Klik Gambar untuk Memperbesar

Pemetaan menggunakan laser (laser-mapping) digunakan oleh sebuah ekspedisi untuk mengetahui seberapa besar  ukuran ruang gua tersebut, dan ternyata melebihi pemegang rekor sebelumnya, ruang gua Sarawak Chamber di Malaysia sebesar 10 persen.

Gua super besar tersebut terletak di taman nasional Ziyun Getu He Chuandong, dekat Guiyang, Cina. Beberapa gua terbesar di dunia ditemukan di sini di propinsi Guangxi dan Guizhou.


Gua ini pertama kali didokumentasikan oleh tim geologi Eropa-Cina pada tahun 1989. Tapi tahun lalu para ahli dari Universitas Lancaster Inggris mengungkapkan ukuran sebenarnya.

Gua ini dapat berisi pesawat Boeing 747 yang melayang - jika bisa masuk kesana - dan terletak sekitar 100 meter di bawah tanah.

Dan juga mengandung stalagmit setinggi 45 meter, yang adalah salah satu stalagmit yang terbesar di dunia.

Gua ini memiliki dua ruang besar dihubungkan dengan lorong sepanjang 852 meter. Gua belum dieksplorasi sepenuhnya, namun, dengan teknik laser-mapping 3D yang digunakan, maka tampaklah seperti apa sebagian besar gua ini terlihat. Beberapa bagian dari gua yang masih belum diketahui, ditandai dengan daerah hitam di peta gua. 




Lorong gua sepanjang 852 meter






Baca Juga:



Baca selengkapnya

Mega Suar dari Bintang Mini

Suar surya atau solar flare dari matahari dapat melumpuhkan daya dan mempengaruhi komunikasi di Bumi. Namun, NASA telah melihat sesuatu yang jauh lebih berbahaya, yaitu suar surya yang terkuat, terpanas, dan paling lama yang pernah terlihat dari bintang katai merah yang dekat.



Ledakan awal dari serangkaian ledakan rekor ini sebesar 10.000 kali lebih kuat dari suar surya terbesar yang pernah tercatat.

"Kami dulu berpikir episode pembakaran utama dari katai merah berlangsung tidak lebih dari satu hari, tapi Swift mendeteksi setidaknya tujuh letusan kuat selama sekitar dua minggu," kata Stephen Drake, astrofisikawan di NASA Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Maryland, yang memberikan presentasi mengenai 'superflare' pada pertemuan di American Astronomical Society Divisi Energi Tinggi Astrofisika.

"Ini adalah peristiwa yang sangat kompleks."

Pada puncaknya, pembakaran mencapai suhu 200 juta Celsius, lebih dari 12 kali lebih panas dari pusat matahari.

Superflare atau Suar Super ini berasal dari salah satu bintang dalam sistem biner (bintang ganda) dekat, yang dikenal sebagai DG Canum Venaticorum, atau disingkat DG CVn, yang terletak sekitar 60 tahun cahaya jauhnya.


Kedua bintang adalah bintang katai merah dengan massa dan ukuran sekitar sepertiga dari matahari kita. Mereka mengorbit satu sama lain di sekitar tiga kali jarak Bumi dari matahari, dimana terlalu dekat untuk Swift untuk menentukan bintang mana yang memancarkan suar super.

"Sistem ini kurang dipelajari karena tidak ada dalam daftar pengamatan kita,  bintang yang mampu menghasilkan suar yang besar", kata Rachel Osten, astronom dari Space Telescope Science Institute di Baltimore dan deputi proyek untuk James Webb Space Telescope NASA, yang sekarang sedang dibangun.

"Kami tidak menyadari DG CVn memiliki kemampuan seperti ini."

Sebagian besar bintang yang berada di dalam radius 100 tahun cahaya dari tata surya kita adalah bintang paruh baya, seperti matahari.

Tapi seribu atau lebih bintang-bintang katai merah yang masih muda juga lahir melayang di wilayah ini, dan bintang-bintang ini memberikan astronom kesempatan terbaik untuk secara rinci mempelajari aktivitas energi tinggi yang biasanya menyertai bintang-bintang muda.

Para astronom memperkirakan DG CVn lahir sekitar 30 juta tahun yang lalu, yang membuatnya kurang dari 0,7 persen usia tata surya. Bintang ini mengeluarkan suar untuk alasan yang sama dengan matahari.

Sekitar daerah aktif dari atmosfer bintang, medan magnet menjadi bengkok dan terdistorsi. Ini memungkinkan medan untuk mengumpulkan energi. Akhirnya proses yang disebut rekoneksi magnetik mendistabilkan medan, sehingga menghasilkan pelepasan eksplosif dari energi yang kita lihat sebagai flare.


Ledakan memancarkan radiasi di seluruh spektrum elektromagnetik, dari gelombang radio, cahaya tampak, ultraviolet dan X-ray.

Pada pukul 05:07 EDT tanggal 23 April 2014, gelombang pasang sinar-X dari superflare DG CVn memicu semburan Notifikasi pada Telescope Swift (BAT).

"Sekitar tiga menit setelah itu, kecerahan sinar-X superflare tersebut lebih besar daripada kecerahan/luminositas gabungan dari kedua bintang di semua panjang gelombang dalam kondisi normal ", kata Goddard Adam Kowalski, yang memimpin sebuah studi rinci tentang peristiwa tersebut. "Flares sebesar ini dari katai merah adalah sangat langka".

Kecerahan bintang itu dalam cahaya tampak dan ultraviolet, yang juga teramati oleh observatorium berbasis darat, naik sebesar 10 dan 100 kali, berturut-turut.

Output X-ray awal flare ini, yang diukur dengan X-Ray Telescope Swift, menempatkannya sebagai aktivitas matahari/bintang yang paling intens yang pernah tercatat.

"Suar surya terbesar diklasifikasikan sebagai eXtraordinary (luar biasa), atau kelas X, berdasarkan emisi sinar-X mereka. Suar surya terbesar yang pernah kita lihat dari matahari terjadi pada bulan November 2003 dan diperingkatkan sebagai  X 45", jelas Drake.

Suar Surya X 45 dari matahari tahun 2003. 

"Suar yang dihasilkan DG CVn ini, jika dilihat dari planet dengan jarak yang sama dengan jarak Bumi dari matahari, akan menjadi sekitar 10.000 kali lebih besar dari suar matahari 2003, dengan peringkat sekitar X 100.000".

Tiga jam setelah ledakan awal, sistem bintang tersebut meledak dengan suar lain yang hampir sama kuat seperti yang pertama. Selama 11 hari ke depan, Swift mendeteksi serangkaian ledakan berturut-turut yang lebih lemah. Osten membandingkan serangkaian flare ini dengan gempa susulan setelah gempa utama.




Bagaimana bisa sebuah bintang hanya ukuran sepertiga dari matahari menghasilkan letusan raksasa seperti itu? Faktor kunci adalah cepatnya rotasi, yang menjadi faktor penting untuk memperkuat medan magnet. Bintang di DG CVn berputar sekitar 30 kali lebih cepat dari matahari kita. Matahari juga berotasi lebih cepat di masa mudanya dan mungkin telah menghasilkan superflares sendiri, tetapi, untungnya bagi kita, matahari tidak mampu melakukannya kembali.


Baca Juga:




Sumber: NASA
Baca selengkapnya

Selasa, 30 September 2014

Simulasi Baru Mengenai Tabrakan Bimasakti dan Andromeda

Telah diterima secara luas bahwa sekitar 4 miliar tahun lagi, galaksi Bima Sakti kita akan bertabrakan dengan galaksi terdekat, Andromeda - tapi apa yang terjadi saat tabrakan itu terjadi?



Dalam simulasi baru ilmuwan telah mengungkapkan proses rumit yang akan berlangsung, dengan penggabungan dua lubang hitam supermasif di pusat menjadi satu.

Dan galaksi baru yang akan terbentuk adalah sebuah super galaksi yang dijuluki 'Milkomeda'. Bagaimana dengan bumi? Ya, bumi diperkirakan akan terlempar ke ruang antar bintang.

Simulasi dibuat oleh sejumlah lembaga yang dipimpin oleh Pusat Internasional untuk Riset Radio Astronomy (Icrar) di Australia Barat.


Dalam simulasi tersebut dapat dilihat bagaimana kedua galaksi akan berinteraksi ketika mereka mendekati satu sama lain.

Pertama, dalam pertemuan tentatif, mereka akan 'menukik' melewati satu sama lain, mungkin mengganggu beberapa orbit bintang di lengan spiral masing-masing galaksi.

Kemudian, setelah terpisahkan, dua galaksi akan dipercepat terhadap satu sama lain lagi.

Karena Andromeda lebih besar dari Bima Sakti, dengan sekitar satu triliun bintang dibandingkan dengan sekitar 300 miliar, secara teknis Andromeda lah yang 'memangsa' galaksi kita.

Galaksi Bima Sakti juga diperkirakan akan 'memangsa' dua galaksi kerdil di dekatnya, Awan Magellanik Besar dan Kecil di masa depan yang lebih dekat.

Dan penelitian juga menyarankan galaksi terbesar ketiga di Grup Lokal kita, yang disebut Triangulum Galaxy atau M33, juga mungkin terlibat dalam tabrakan dari Bima Sakti dan Andromeda.



Dalam video tersebut, gas ditampilkan dengan warna biru dan bintang yang baru terbentuk dengan warna merah - yang berarti mereka terbentuk selama masa simulasi.

Saat kedua galaksi saling mendekat, gravitasi dari keduanya menyebabkan gas dan bintang-bintang terentangkan dalam bentuk lengan-lengan tidal.

Tabrakan awal menyebabkan sedikit 'kerusakan' pada galaksi; dan pada tabrakan kedua dan selanjutnya, interaksi gravitasi menciptakan perubahan besar, dengan awan-awan gas mengalami guncangan dan runtuh untuk menciptakan semburan pembentukan bintang-bintang.

Pada saat akhir, gas yang dikeluarkan dari galaksi, jatuh kembali dan mengendap ke cakram ringkas padat yang berputar cepat.

Meskipun simulasi hanya menampilkan bintang yang baru terbentuk, cakram bintang dan tonjolan (bulge) dari Bima Sakti dan Andromeda akan bergabung untuk membentuk galaksi elips besar, berbentuk seperti bola rugby."

Data untuk penelitian ini dikumpulkan dari Teleskop Anglo-Australia di New South Wales sebagai bagian dari Galaxy dan Mass Assembly (Gama) survei, yang melibatkan lebih dari 90 ilmuwan dan mengambil lebih dari tujuh tahun untuk menyelesaikannya.

Rangkaian ilustrasi foto diatas menunjukkan merger antara Bima Sakti dan Andromeda seperti yang terlihat dari Bumi. Jika Frame pertama adalah hari ini; maka frame terakhir adalah 7 miliar tahun kemudian.

Karena jarak yang besar antara bintang, maka hampir tidak mungkin dua ditemukan bintang yang bertabrakan.

Gambarannya, bintang terdekat dengan matahari kita adalah Proxima Centauri, 4,2 tahun cahaya. Jika matahari seukuran bola ping pong, maka Proxima Centauri akan seukuran kacang yang terletak sekitar 1,100 km jauhnya.

Dengan jarak rata-rata antara bintang sekitar 160 miliar km, maka hampir tidak mungkin dua bintang akan bertabrakan saat merger dua galaksi terjadi.

Meskipun demikian, lubang hitam supermasif di pusat tiap galaksi akan bergabung. Mereka akan bertemu di dekat pusat Milkomeda, mentransfer energi orbital tambahan untuk bintang-bintang selama jutaan tahun.

Beberapa simulasi memprediksi bahwa peristiwa ini akan membawa bumi ke dekat pusat galaksi gabungan sebelum terlempar keluar dari super-galaksi.

Simulasi dari NASA tahun 2012


Pada akhirnya, gravitasi diperkirakan akan menyebabkan semua galaksi yang terikat dalam group dan kluster di alam semesta untuk bergabung menjadi beberapa galaksi super raksasa seperti ini, meskipun akan butuh waktu miliaran tahun lagi sebelum ini terjadi.


Baca Juga:





Source: ABC news
Baca selengkapnya

50 Geoglyph Ditemukan di Kazakhstan

Lebih dari 50 bentuk misterius telah ditemukan terukir di lanskap Kazakhstan utara. Bentuk - yang antara lain adalah swastika, lingkaran, palang dan kotak - memiliki berbagai ukuran dari 90-400 meter. Dikenal sebagai geoglyphs, mereka ditemukan menggunakan Google Earth dan peneliti sekarang berharap mereka akan mengungkapkan rincian tentang ritual kuno di daerah tersebut.


Geoglyph yang ditemukan lewat google earth ini berbentuk swastika. Geoglyphs adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan mengetsa bentuk ke dalam bumi atau benda seperti batu, dalam lanskap

Salah satu struktur tampaknya swastika. Meskipun simbol ini kini hampir selalu dikaitkan dengan Nazi, namun swastika sebenarnya sebuah simbol kuno yang digunakan selama lebih dari 3.000 tahun untuk menggambarkan kemakmuran dan kekuasaan.

Misalnya, dalam budaya Indo-Eropa, swastika adalah simbol yang dibuat pada orang-orang untuk memberi mereka keberuntungan. Kata itu sendiri berasal dari bahasa Sansekerta 'svastika' dan berarti 'menjadi baik'.

Setelah menemukan geoglyph-geoglyph ini di Google Earth, arkeolog dari Universitas Kostanay di Kazakhstan dan Universitas Vilnius di Lithuania telah menggunakan radar untuk lebih memahami struktur.

Sebuah tim kemudian datang ke situs dan melakukan penggalian di situs dan menemukan sisa-sisa bangunan kuno dan perapian, menunjukkan lokasi tersebut adalah lokasi untuk ritual.


Sebagian besar bentuk diciptakan dengan menciptakan gundukan di bumi, tapi swastika diatur menggunakan kayu.

"Pada saat ini, kita hanya bisa mengatakan satu hal - geoglyphs dibangun oleh orang-orang kuno. Oleh siapa dan untuk tujuan apa, tetap menjadi misteri," kata arkeolog Qostanay, Irina Shevnina dan Andrew Logvin kepada LiveScience.

Tim ini belum mengetahui persis mengapa geoglyph-geoglyph diciptakan, tetapi mereka mengatakan bahwa geoglyph-geoglyph ini mungkin dibuat untuk menandai wilayah.



Geoglyphs dapat ditemukan di seluruh dunia, dengan contoh yang paling terkenal adalah Garis-garis Nazca di Peru.

Bulan lalu jumlah garis-garis Nazca yang diukir di padang pasir Peru telah meningkat setelah angin kencang dan badai pasir mengungkapkan desain kuno yang sebelumnya tak terlihat.

Seorang pilot menemukan geoglyph dari apa yang tampaknya sebuah bentuk ular sepanjang 60 meteran, serta jenis camelid (seperti llama) - di atas burung (selengkapnya baca disini).

Beberapa ahli percaya bahwa orang-orang Nazca dahulu menari sepanjang garis geoglyphs ketika mereka berdoa untuk hujan - dan banyak dari gambar yang sama muncul di tembikar-tembikar Nazca.


Struktur batu berbentuk hewan yang mungkin lebih tua dari Garis-Garis Nazca Peru juga telah ditemukan di Rusia, dekat Danau Zjuratkul di Pegunungan Ural, utara Kazakhstan.

Selain Garis-Garis Nazca Peru dan bentuk aneh di Khazakstan ini, areolog juga telah menemukan ribuan geoglyphs berbentuk roda di Timur Tengah.


Baca Juga:






Baca selengkapnya

Mahluk-Mahluk Laut Nan Unik

Lautan yang luasnya dua per tiga bumi diperkirakan adalah tempat dimana kehidupan di bumi ini berawal. Kehidupan dalam laut berevolusi 3 miliar tahun sebelum kehidupan di darat. Dan di laut lebih beraneka ragam, diantaranya mungkin sangat aneh bagi kita.




Ubur-Ubur Sisir

Pelangi warna bukan karena bioluminescence, melainkan cahaya dari gerakan silia yang digunakan oleh ubur-ubur sisir untuk bergerak melalui air.




Sarcastic Fringehead
Ikan teritorial ini biasanya ditemukan bersembunyi di dalam benda-benda di dasar laut. Ketika mereka membuka mulut mereka yang besar, Anda mungkin mengiranya mirip tokoh Predator dalam film Predator.




Belut Pita
Belut Pita ini adalah jenis belut moray. Mereka semua berawal sebagai jantan, tetapi akan mulai mengembangkan bagian-bagian kebetinaannya saat mereka dewasa. Selengkapnya baca disini




Cacing Bobbit

Cacing Bobbit dapat tumbuh hingga 10 kaki panjangnya dan menyerang dengan kekuatannya yang dapat menyeret atau bahkan merobek tubuh ikan hingga tinggal setengahnya. Setidaknya mereka terlihat agak cantik dan agak berpelangi! Selengkapnya baca disini




Hiu Goblin
Dengan itu gigi-gigi seperti kuku di rahangnya yang dapat diproyeksikan ke depan, kita bersukur ini adalah hiu laut dalam yang jarang bersentuhan dengan manusia.




Salp
Salps memainkan peran penting dalam siklus karbon karena mereka memadatkan produk limbah mereka menjadi pelet yang mengandung karbon yang tenggelam ke dasar laut. Ini secara efektif menghilangkan karbon dari permukaan air. Selengkapnya baca disini




Laba-Laba Laut
Jika Anda berpikir laut itu bebas dari laba-laba, pikirkanlah lagi! Meskipun mereka terlihat seperti laba-laba yang sering kita jumpai di darat, mereka tidak terkait.




Cacing Pompeii
Cacing ini berkembang di air super panas dekat ventilasi hidrotermal dan menjadi salah satu mahluk yang paling toleran terhadap panas di dunia.




Blobfish
Blobfish mungkin telah dipilih sebagai hewan paling jelek di dunia, tapi akan tampaknya agak seperti ikan biasa bila ia berada di lingkungannya yang berada sekitar 4.000 kaki di bawah di laut.




Flower Hat Jellyfish
Ubur-ubur ini makan ikan kecil (dan kadang-kadang saling memakan satu sama lain atau kanibal) dan ukuran mereka dapat tumbuh atau menyusut tergantung pada pasokan makanan yang tersedia.




Marrus orthocanna
Ini adalah hewan koloni terdiri dari beberapa individu (disebut zooids) yang dihubungkan oleh gagang bersama.




Leafy Seadragon
Ikan yang bergerak lambat ini berada dalam famili yang sama dengan kuda laut dan mengandalkan apendik mereka yang mirip daun untuk kamuflase dan perlindungan dari predator. Selengkapnya baca disini




Ubur-Ubur Atolla
Ubur-ubur ini terlihat seperti UFO dan memang mirip alien karena, seperti kebanyakan ubur-ubur, mereka tidak memiliki pencernaan, pernapasan, peredaran darah, atau sistem saraf pusat.




Kupu-Kupu Laut
Kupu-kupu laut adalah siput laut kecil yang mengapung dan berenang melalui air dengan dua kakinya yang mirip sayap.




Glass Squid
Ada sekitar 60 spesies cumi-cumi kaca yang membuat mereka menjadi salah satu famili terbesar dari cumi-cumi.




Timun Laut
Mentimun laut dalam ini begitu transparan sehingga sistem pencernaannya terlihat dari luar. Selengkapnya baca disini




Squidworm
10 Pelengkap (appendages) seperti tentakel di kepala squidworm ini lebih panjang daripada seluruh tubuhnya dan digunakan untuk mengumpulkan makanan dari air.




Lobster Bercapit Sangar
Saat lobster laut dalam dengan capit mengerikan ini ditemukan pada tahun 2007, sebuah genus baru diciptakan untuknya.




Venus Flytrap Sea Anemone
Anemon laut ini dinamai venus flytrap karena bentuknya yang mirip dengan tanaman venus flytrap dan cara makan mereka dengan menjebak makanan di "mulut" nya.




Mola Mola
Mola Mola juga dikenal sebagai sunfish laut dan merupakan yang  terbesar dari jenis bonyfish. Mereka dapat mencapai berat hingga 2 ton lebih.




Red-Lipped Batfish
Ikan ini tidak begitu pandai berenang, tetapi mereka menggunakan siripnya untuk berjalan di sepanjang dasar laut. Selengkapnya baca disini




Gurita Dumbo
Dinamakan karena siripnya yang seperti telinga menyerupai telinga Dumbo, gurita ini hidup lebih dalam dari yang lainnya yaitu pada kedalaman hingga 13.000 kaki.




Flamingo Tongue Snail
Umum di banyak terumbu karang Karibia dan Atlantik, flamingo tongue snail makanannya adalah kipas laut yang beracun. Namun alih-alih menderita keracunan, mereka justru menjadikan racun-racun kipas laut menjadi senjata mereka sendiri. Para kolektor Shell (cangkang atau rumah siput) sering tertarik dengan warna-warni siput ini, tetapi sebenarnya shell siput ini hanya berwarna putih dan siput di dalam cangkang itulah yang menghasilkan pola warna yang mencolok seperti yang terlihat pada foto diatas.



Baca Juga:







Source
Baca selengkapnya

Indahnya Liukan Belut Pita

Umumnya dikenal sebagai belut pita (Rhinomuraena quaesita), atau belut pita biru, hewan warna-warni ini sebenarnya spesies belut moray. Warna belut pita tergantung pada tahap kehidupannya, mungkin tampak hitam, biru dan atau kuning. Mereka tumbuh hingga satu meter panjangnya dan dapat hidup sampai 20 tahun di alam liar. Sayangnya, belut pita kadang-kadang ditangkap untuk akuarium dan jarang bertahan lebih dari satu bulan di penangkaran.



Semua belut pita berawal sebagai laki-laki dan berwarna hitam dengan sirip punggung kuning. Saat mereka dewasa, belut jantan akan berwarna biru sebagian besar cerah dengan aksen kuning di sekitar mulut dan sirip punggung. Perubahan tidak berhenti di situ. Setelah belut jantan mencapai panjang tertentu, ia mulai menguning dan akan mengembangkan bagian-bagian ke- benita-annya sampai ia mampu bertelur. Ya, anda tidak salah baca. Mereka adalah hermafrodit sekuensial.

Belut pita cenderung hidup di laguna atau terumbu karang pantai sepanjang Samudra Hindia dan Pasifik, dari Afrika Timur ke Polinesia Prancis, dari utara di Jepang selatan, hingga ke selatan ke Australia serta Kaledonia Baru. Jika Anda menyelam di salah satu wilayah ini dan berharap untuk melihat belut pita, maka lihatlah dengan seksama. Belut pita biasanya bersembunyi di celah-celah karang.









Baca Juga






Source:
Baca selengkapnya